GSC
Wawasan Pengetahuan

Perbandingan Beton Ready Mix dan Beton Site Mix

Manakah yang terbaik antara beton ready mix dan beton site mix atau beton yang dibuat secara manual menggunakan tenaga manusia

Setiap teknologi yang berkembang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Sejarah Beton di Indonesia telah banyak berkembang, baik dari sisi penggunaan jenis material, bahan tambah, maupun alat yang digunakan untuk proses pembuatannya.

Untuk mengetahui Perbandingan beton ready mix tentu kita harus paham dulu tentang nama istilah yang digunakan. Dalam ulasan kali ini kita mulai dengan beberapa pengertian beton ready mix maupun beton site mix.

Daftar Isi

Pengertian

Beton Readymix

Beton readymix (readymix concrete) seperti yang telah kita ketahui adalah beton segar yang belum mengalami proses pengikatan dan perkerasan dibatching plant dengan penambahan bahan kimia, tergantung pada jenis beton yang dipesan, kemudian dikirim ke lapangan dengan menggunakan truk mixer di bawah pengawasan menggunakan system operasi komputer, untuk memastikan beton readymix sampai di lapangan masih dalam keadaan siap guna sesuai kebutuhan.

Industri ready-mix concrete pertama kali di bangun pada tahun 1930-an, tetapi tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga tahun 1960-an. Pada tahun 1972 PT Jaya Ready Mix dengan brand Jayamix memuai kembali industri ready mix concrete di Indonesia. Kemudian mulai bermunculanlah beberapa Industri semen yang memproduksi beton siap pakai tersebut antara lain Indocement Tunggal Perkasa, Adhimix, dan beberapa Industri besar di Indonesia dengan berbagai macam teknologi yang dikembangkan.

Batching Plant
Batching Plant/tempat membuat beton ready mix

Beton Site Mix

Beton sitemix adalah metode pengolahan beton yang dicampurkan di lapangan. Biasanya menggunakan mesin pengaduk molen mixer atau dengan cara manual melalui tangan manusia secara langsung menggunakan sekop dan cangkul, air, semen, agregat kasar, dan halus.

Metode Manual Dalam Pembuatan Beton

Semuannya dalam takaran tertentu sesuai keinginan atau kebutuhan, kemudian diaduk secara bersamaan hingga matang dan menjadi adonan beton yang siap untuk digunakan. Metode ini dalam proyek skala besar jarang sekali digunakan. Umumnya pelaksanaan ini dilaksanakan dengan pertimbangan : 

  • Tidak adanya readymix di dekat lokasi.
  • Akses jalan masuk yang sempit.
  • Biaya yang terlampau mahal
  • Pertimbangan biaya yang lebih murah jika dibuat di lokasi.

Kelebihan dan Kekurangan Beton Ready Mix

Kelebihan Beton Readymix

Beton readymix banyak digunakan untuk proyek konstruksi karena keutunngannya antara lain:

  1. Sebuah pabrik readymix concrete dapat melayani proyek skala besar
  2. Dapat dikirim langsung ke lapangan tanpa diolah lagi
  3. Memiliki kualitas yang lebih tinggi 
  4. Waktu pengecoran lebih cepat 
  5. Mengurangi polusi suara dan debu dari mesin pencampur beton di sekitar proyek
  6. Tenaga kerja yang diperlukan tidak terlalu banyak
  7. Tidak memerlukan peralatan yang banyak
  8. Lebih mudah dalam memperhitungkan kebutuhan beton yang akan digunakan
  9. Mutu beton dapat dipilih sesuai kebutuhan segala jenis konstruksi

Selain keungtungan – keuntungan teknis yang ada, beton ready mix mampu memberikan harga yang lebih murah dibandingankan beton site mix karena campurannya yang efisien.

Di samping itu beton ready mix didukung oleh supplier material yang memberikan harga murah, hal ini disebabkan karena pembelian material dalam volume besar.

Untuk kebutuhan beton ready mix kurang dari 5 m3 harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan beton site mix hal ini karena biaya tetap mobilisasi yang dibebankan sangat tinggi. Sedangkan untuk kebutuhan beton ready mix lebih dari 5 m3 dapat lebih murah, maka pemakaian beton ready mix di bawah 5 m3 sebaiknya dihindari.

Kekurangan Beton Ready Mix

Beton ready mix tidak memiliki kerugian secara teknis, kerugiannya adalah dalam pengiriman. Kerugian pengunaan beton ready mix antara lain :

  1. Material dikumpulkan di pabrik serta pemcampura material di pabrik, terkadang beberapa proyek berada sangat jauh dari proyek, sehingga waktu yang tempuh dibutuhkan untuk pengiriman dari pabrik beton ready mix ke proyek membutuhkan waktu yang sangat lama dan sulit untuk diprediksi dengan tepat kedatangan truk pembawa beton ready mix ke area proyek yang telah di tentukan, ini akan menyulitkan untuk mempertahankan beton tiba di proyek dalam keadaan platis.
  2. Beton memiliki batasan waktu dari sejak pecampuran di baching plant hingga  lokasi pengecoran selama kira – kira 2 jam. Setting time sangat di pengaruhi kondisi di lapangan. Seperti pada poin a, untuk proyek yang berada sangat jauh akan menyulitkan untuk mempertahankan beton di lapangan dalam keadaan platis, hal ini dapat diatasi dengan menambahkan zat additive seperti retarder, dikarenakan zat additive mahal, penambahan zat additive tentu akan menaikan harga beton.
  3. Jalan dari pabrik menuju proyek harus mampu menahan beban truk dan muatan yang sangat besar tentunya, ini disebabkan karena beton memiliki berat jenis yang sangat beasar, yaitu 2,4 ton/m3 untuk beton normal.
  4. Harus dikerjakan secara cepat atau tidak lebih dari 2 Jam.

Setelah agregat, semen, dam air dicampur, beton dikondisikan agar tetap dalam keadaan plastis selama empat sampai dengan enam jam agar dapat memungkinkan diangkut, dicor, dan diselesaikan di lokasi sebelum beton mulai mengeras.

Selama proses pengecoran beton dipadatkan dengan alat yang sudah disiapkan yaitu vibrator, agar tidak terbentuk rongga udara dan sarang krikil.

Semua semen Portland adalah semen hidraulik, yaitu semen yang bereaksi dengan air dan mengeras dalam keadaan basah, proses ini disebut proses hidrasi.

Selama proses hidrasi ini, zat pengikat akan keluar dari dalam butiran – butiran semen dan proses pengikatan antar agregat terjadi. Proses akan terjadi selama terus – menerus sehingga terjadi pergeseran dan peningkatan kekuatan yang signifikan hingga umur beton mencapai 28 hari.

Proses Pembuatan Beton Ready Mix

Pembagian jumlah bahan campuran tergantung dari spesifikasi beton yang ingin digunakan. Spesifikasi beton terdiri dari kuat tekan, ketahanan, dan workabilitas.

Pemilihan Material dan Desain

Produsen beton ready mix melakukan pembagian bahan campuran yang berbeda, bergantung pada spesifikasi beton yang dipesan, seperti kadar air, kadar semen, nilai slump, diameter maksimum agregat, kuat tekan, ketahanan terhadap asam, ketahanan terhadap panas, dan permeabilitas.

Pencampuran Material

Transit Mixed

Transit mixed proses ini semua bahan campuran beton dimasukkan langsung ke dalam truk mixer, drum mixer berputar dengan kecepatan tinggi selama pengisian matrial, ada tiga cara untuk mencampur beton transit mixer :

  • Pencampuran di lapangan
    Selama perjalanan ke lapangan drum mixer berputar dengan kecepatan rendah, setelah tiba di lapangan beton bercampur dengan baik, kemudian drum diputar sebanyak 70 hingga 100 putaran 5 menit dengan kecepatan percampuran.
  • Pencampuran di tempat pengisian bahan campuran beton
    Drum mixer diputar dengan kecepatan tinggi atau 12-15 rpm sebanyak 50 putaran, ini memungkinkan pencampuran yang baik dalam waktu singkat, kemudian drum diputar dengan kecepatan rendah saat dikirim ke lapangan.
  • Pencampuran selama pengiriman
    Drum diputar dengan kecepatan sedang atau 8 rpm sebanyak 70 putaran saat beton dikirim ke lapangan, kemudian drum diputar dengan kecepatan rendah

Shrink Mixed Conrete

Beton dicampur secara parsial di plant mixer dan kemudian dimasukkan ke dalam drum truk mixer, secara umum beton diaduk sebanyak 30 putaran atau 2 menit di dalam drum truk mixer untuk menyelesaikan proses pencampuran.

Control Mixed Conrete

Pencampuran control mixed concrete dilakukan di pabrik sebelum dimuat ke dalam truk mixer, kkeuntungannya antar lain :

  • Produksi lebih cepat dibandingkan transit mixer concrete
  • Meningkatkan kualitas control beton yang  diproduksi
  • Tidak membutuhkan penggunaan drum mixer pada truk pengiriman beton

Kesimpulan

Beton ready mix biasanya digunakn untuk proyek yang membutuhkan velume yang banyak dan kontruksi yang rumit. Sedangkan site mix atau beton yang pembuatannya berada di lokasi proyek adalah pilihan yang lebih baik, untuk proyek yang sekala kecil, dimana velume beton yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

Demikianlah tentang Perbandingan antara Beton Ready Mix VS Beton Site Mix. Terima kasih telah berkunjung, share jika bermanfaat Dunia Beton

Dunia Beton

Berbagai Informasi tentang Dunia Beton di Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button